Sinopsis Film Legenda Kelam Maling Kundang Fakta, Pemeran, dan Jadwal Tayang di Bioskop

Sekilas.co – Film terbaru Legenda Kelam Maling Kundang resmi mulai tayang di jaringan bioskop tanah air. Karya ini menghadirkan interpretasi baru dari cerita rakyat legendaris Malin Kundang, namun dikemas dalam nuansa drama misteri yang gelap, modern, serta menyimpan unsur psikologis yang kuat.

Di film ini, aktor Rio Dewanto tampil sebagai pemeran utama. Ia memerankan Alif, seorang seniman yang dikenal luas berkat keahliannya dalam micro painting, lukisan berukuran kecil dengan detail sangat rumit. Perannya kali ini menuntut eksplorasi emosi yang dalam karena karakter Alif digambarkan memiliki masa lalu kelam yang perlahan terungkap seiring cerita bergulir.

Legenda Kelam Maling Kundang diarahkan oleh dua sutradara, Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo, sementara sisi penulisan naskah digarap oleh Joko Anwar, Aline Djayasukmana, serta Rafki Hidayat sendiri. Joko Anwar yang juga bertugas sebagai produser bersama Tia Hasibuan, menggandeng rumah produksi kenamaan yaitu Come and See Pictures, Rapi Films, dan Legacy Pictures untuk menghadirkan film dengan kualitas visual serta cerita yang kuat.

Dengan dukungan tim kreatif berpengalaman dan sumber inspirasi yang berasal dari salah satu legenda paling terkenal di Indonesia, film ini diprediksi akan menjadi tontonan wajib bagi pecinta misteri dan drama penuh ketegangan.

Sinopsis Legenda Kelam Maling Kundang

Kisah bermula ketika Alif baru saja pulih dari sebuah kecelakaan yang membuat hidupnya berubah drastis. Saat ia berusaha kembali menjalani rutinitas dan mengejar masa depan sebagai pelukis yang tengah naik daun, sebuah kejadian tak terduga terjadi.

Seorang perempuan tua datang dan mengaku sebagai ibunya yang telah berpisah dari dirinya selama 18 tahun. Alih-alih merasakan kedekatan emosional, Alif justru tidak dapat mengingat siapa perempuan tersebut. Ketidakpahaman itu menjadi awal dari rangkaian misteri yang menyeret Alif ke dalam masa lalu yang selama ini ia tinggalkan.

Konflik emosional, trauma terdalam, hingga teka-teki mengenai jati diri dan dosa masa lampau mulai muncul. Cerita kemudian berkembang menjadi sebuah perjalanan psikologis yang terhubung dengan mitos anak durhaka yang dikutuk menjadi batu, dongeng klasik Malin Kundang yang kini dihadirkan dengan sudut pandang lebih kelam dan penuh kejutan.