Sekilas.co – Satu lagi film yang patut dinantikan oleh penggemar genre aksi kriminal adalah ‘King Ivory’, yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai pertengahan November 2025. Disutradarai oleh John Swab, film ini membawa penonton menelusuri sisi tergelap dari krisis fentanil, obat sintetis mematikan yang tengah menghantam Amerika Serikat, khususnya di wilayah Tulsa, Oklahoma.
‘King Ivory’ menghadirkan eksplorasi mendalam tentang dunia kartel narkoba, jaringan mafia lokal, dan para pecandu yang terperangkap dalam siklus kecanduan mematikan. Cerita film ini lahir dari riset yang luas, melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparat hukum, narapidana, migran, hingga para pengguna narkoba, sehingga menghadirkan sudut pandang realistis dan kompleks.
Sinopsis Film ‘King Ivory’
Dikutip dari FirstShowing, film ini mengikuti kisah Layne West (diperankan oleh James Badge Dale), seorang polisi yang hidupnya berubah drastis saat menyadari bahwa putranya sendiri jatuh ke dalam kecanduan fentanil, zat sintetis yang 100 kali lebih kuat daripada heroin dan nyaris tidak terdeteksi di perbatasan. Tragedi pribadi ini memotivasi West untuk memulai investigasi besar, yang membawanya menyusuri jaringan kejahatan lintas kelompok dan etnis.
Bersama rekannya Ty dan agen FBI Beatty, West memburu pelaku utama di balik peredaran fentanil, termasuk:
-
Ramón Garza, penghubung kartel Meksiko di wilayah lokal,
-
Holt Lightfeather (Graham Greene), pemimpin kelompok Indian Brotherhood yang mengendalikan peredaran dari balik jeruji di penjara Big Mac, Oklahoma,
-
Smiley Greene (Ben Foster), bos mafia Irlandia yang dibantu ibunya, Ginger (Melissa Leo), dan pamannya, Mickey.
Seiring jalannya cerita, film menekankan satu pesan penting: perang melawan narkoba bukan hanya soal menangkap para pelaku, melainkan juga tentang menyelamatkan generasi muda yang menjadi sasaran utama kartel.
Lebih dari sekadar thriller polisi, ‘King Ivory’ juga menampilkan potret sosial yang kompleks, memperlihatkan dampak fentanil terhadap berbagai lapisan masyarakat, pelaku, korban, dan keluarga yang terdampak. Dengan atmosfer gelap dan pendekatan realistis, film ini memadukan elemen police procedural, drama keluarga, dan thriller kriminal, menjadikannya relevan di tengah meningkatnya krisis opioid yang menjadi sorotan global.
Penonton dapat menantikan ketegangan intens sekaligus narasi emosional yang menyoroti sisi kemanusiaan dalam perang melawan narkoba, membuat ‘King Ivory’ lebih dari sekadar film aksi biasa, tetapi juga refleksi mendalam terhadap krisis sosial kontemporer.





